Berisi tentang Trik, Tutorial, Tanya-jawab seputar Komputer dan Jaringan, dan Mikrotik

Selasa, 22 April 2014

Berikut ini saya akan memposting tentang barang milik ubiquite lkagi, Langsung saja ini tutorialnya bagaimana Cara Setting Airgrid Sebagai Access Point.

CARA SETTING AIRGRID SEBAGAI SERVER

  1. Rubah ip komuter menjadi 192.168.1.2( se blog dengan AGM5HP ), lalu masuk web browser, ketikkan 192.168.1.20.
  2. Ketikan username: ubnt, password : ubnt
  3. Klik menu Network , lalu ganti ip address AGM5HP
    Pertama (pusat) menjadi 192.168.1.10, gateway IP diisikan IP Modem sumber internet (speedy), misal : 192.168.1.1, pilihan lain bisa diabaikan.


    Jika sudah klik Change > Apply
  4. Klik menu Wireless, isikan seperti dibawah ini :


    Wireless Mode : Access Point
    SSID : (diisikan bebas)
    Channel Width : 40MHz
    Jika menghendaki Security, bisa diisikan, misal :
    Security : WPA
    WPA Preshared Key : 123456789
    Untuk pilihan lain bisa diabaikan
  5. Lalu Klik Change> Apply. Tunggu proses AP refresh,
    ( icon lan disconnect lalu connect kmbali )

SETTING AIRGRID SEBAGAI CLIENT
  1. Masuk ke web browser, ketikan 192.168.,1.20, isikan Username : ubnt, password : ubnt.
  2. Masuk ke menu wireless, ubah setting sesuai gambar dibawah,


    Wireless
    Wireless Mode : Station
    SSID : (klik Select untuk scan AP yang telah dibuat tadi),
    pilih opsi Lock AP MAC.
    Security : WPA (Sesuai tipe security Pusat td)
    WPA Preshared : 123456789Jika sudah klik Change> Apply.
  3. Jika sudah, coba cek status di AP Pusat, di menu Main


    Jika sudah muncul seperti gambar diatas, koneks P2P yg kita buat sudah selesai, tinggal test dengan ping ke kedua alamat IP address masing2 AGM5HP. Ping ke 192.168.1.20 dan 192.168.1.10


    Jika Replay, maka Setting Point to Point AirGridM5HP telah berhasil.

    Demikian Tutorial yang saya berikan Jarak Tempuh 15 Km istimewa. Dengan Tinggi Tower 20 Meter.

Sabtu, 19 April 2014

Postingan saya kali ini tentang barang milik ubiquite lagi :D. Berikut saya jelaskan cara setting NanoStation M2 sebagai Access Point

A. PERSIAPAN
  1. NanoStation M2
  2. PoE dan Power Supply
  3. Kabel RJ-45 dengan tipe cross dan straight

B. PEMASANGAN
  1. Tancapkan kabel RJ-45 straigh dari port NanoStation ke port PoE
  2. Tancapkan kabel RJ-45 cross dari port lan ke port komputer
  3. Tancapkan power supply
C. SETTING AP
  1. IP default NanoStation 192.168.1.20 dengan user ubnt dan password ubnt
  2. Setting terlebih dahulu IP di komputer anda disesuaikan dengan IP default dari NanoStation contohnya: 192.168.1.2 - 192.168.1.xx
  3. Buka browser anda dan ketik IP default
  4. Masukkan username dan password default ubnt kemudian enter


  5. Akan tampil status dari NanoStation 
  6. Pertama yang harus kita lakukan yaitu mendisable AirMax .
    AirMax merupakan antena yang dapat menangkap lebih dari 100Mbps sedangkan wifi atau lan yang ada di komputer kita hanya 54 Mbps jadi jika kita mengenable AirMax, komputer atau laptop kita tidak akan bisa terkoneksi dengan AP yang akan kita setting ini.
    Maka dari itu AirMax perlu di disable dengan menghilangkan centang.
     

  7. Klik wireless untuk setting AP


    A. Wireless Mode pilih Access Point
    B. SSID isi dengan Nama APyang akan menjadi ID untuk koneksi
    C. Chennel Width harus di isi 20 MHZ
    D. Frequancy isi sesuai kebutuhan, di indonesia disediakan 11 Frequency
    E. Output Power merupakan kekuatan signal kita, isi 10 atau lebih besar untuk area yang lebih luas
    F. Bila sudah selesai change kemudian Apply
  8. Untuk setting Security


    A. Security bisa kita pilih sesuai kebutuhan AES, WPA, atau WPA2
    B. WPA Authentication pilih PSKC. WPA Preshared Key tulis password untuk konek ke AP kitaD. Jika ingin agar lebih terproteksi Eneble MAC ACL     klik ACL untuk mendaftarkan Mac Address,      jadi hanya Mac Address yang terdaftar saja yang bisa terkoneksi dengan AP kita.E. Klik Change kemudian Apply
  9. Ubah IP Address AP kita klik Network



    A. Pilih IP Static dan ubah sesuai dengan alamat IP di jaringan anda.
    B. Klik Change kemudian Apply.
  10. Selamat AP anda siap di uji coba

Rabu, 16 April 2014

Saya tadi habis memanjat tower untuk memasang omni baru untuk client baru tentunya, omni yang saya pasang menggunakan bullet m5, ya tentu saja saya sudah pernah mengkonfigurasinya. Nah diatas saya melihat omni lain, tetapi tidak menggunakan bullet m5 melainkan dengan rocket m5, saya penasaran bagaimana sih mengkonfigurasi rocket m5. Ternyata seperti ini caranya :

Radio Rocket M5 AirOS sangat bagus dalam pengguna wireless apalagi untuk jarak 15 Km masih dapat menghasilkan singnal yang Bagus, tetapi kekurangan pada Rockt M5 AirOS itu hanya terdapat pada Frequency yang tidak Memaksimalkan, hanya terdapat 4 Frequency. Sehingga mudah Interfency terhadap pengguna Rocket M5 lain nya.

Ok, langsung saja kita ke settingan Rocket M5 Point to Point, sebelumnya perlu anda ketahui bahwa IP Default Rocket M5 yaitu : 192.168.1.20, dan didalam pembahasan kita ini saya memberi ip Radio Rocket M5 menjadi 1.1.1.100 yang menjadi sebagai Access Point nya, sedangkan untuk station nya saya beri Ip address 1.1.1.101.

Tahap pertama ubah IP Address komputer atau laptop anda menjadi 1.1.1.5 kemudian buka Mozilla atau Opera, ketikkan di address bar IP Address Access Point anda seperti ini 1.1.1.1 kemudian Enter maka akan muncul username dan password Login nya.
Username : ubnt
Password : ubnt
dapat anda lihat seperti gambar di bawah ini

Kemudian klik Login, maka anda akan masuk ke menu utama Rocket M5 AirOS, Lalu klik menu Network untuk merubah IP Address Radio Rocket M5 anda serta Gateway nya, seperti gambar dibawah ini.

Kemudian langkah selanjutnya klik menu Wireless
" Wireless Mode : Access Point "
" SSID : Nama SSID Access Point anda "
" Channel Width : Anda bisa buat 20 Mhz / 40 Mhz "
" Frequency List, Mhz : klik "enabled" kemudian klik edit dan pilih frequency yang tidak dipakai Radio orang lain."
" Max TX Rate, Mbps : MCS 12 - 180 --> automatic "
Wireless Security
" Security : WPA "
" WPA Authentication : PSK "
" WPA Preshared Key : Buat Password anda "

Kemudian pada menu "system" pilih "system account" Kemudia buat password login ke Radio anda seperti gambar berikut ini

Setelah selesai anda setting kemudian "reboot" radio anda.

Setting Station Radio [Rocket M5] AirOS Masuk ke Web-page radio anda, disini saya memberi ip radio station 1.1.1.101, kemudian login dengan username serta password anda, kemudian untuk merubah "Ip Address" klik "Network" dan ubah IP Address sesuka anda. Kemudian klik menu "Wrieless"
" Wireless Mode : Station "
" Channel Width : auto 20/40 MHz "
" Frequency Scan List, MHz : Enabled "
" Max TX Rate, Mbps : MCS 15 - 130 [300] automatic "

Wireless Security
" Security : WPA - AES "
" WPA Authentication : PSK "
" WPA Preshared Key : Samakan dengan pasword access point tadi "

Kemudian klik " Change ", lalu pada "SSID" klik " Select " untuk mensurvey access point anda seperti dibawah ini

Kemudian klik menu "System dan buat password Login untuk Web-page Radio anda.

Selasa, 15 April 2014

Hari kemarin saya telah mencoba menyeting bullet m5, dan berikut cara-sara nya :
  1. Pastikan semua pemasangan telah benar sesuai dengan petunjuk maka masukkan IP pada LAN komputer anda,Baca pada bungkus Bullet 2 Ubiquity bahwa IP ubiquity adalah 192.168.1.20 Maka pada komputer anda harus satu blok dengan IP bullet 2 Ubiquity.


  2. Buka browser dan ketikkan IP address dari BULLET 2 ubiqity yaitu 192.168.1.20, kemudian jika meminta username password masukkan username default ubnt password default ubnt.


  3. Pilih Menu Link Setup kmudian wireless mode nya pilih station, untuk menjadi client, apabila ingin menjadi pemancar pilih option Access Point.


  4. Pilih menu select di samping kolom SSID untuk mengkoneksikan denga access point ISP yang ada di daerah anda, kemudian pilih SSID Access Point dan klik tombol select.


  5. Muncul Tampilan proses seperti di bawah ini biarkan saja sampai selesai :


  6. Selesaii… pada posisi default Bullet bertindak sebagai Bridge, dan posisi Bridge ini bisa kita lihat pada menu Network, seperti tampilan di bawah ini :


  7. Misal kita di kasih IP oleh pemancar ISP nya atau RTRWNET nya sebagai berikut :
    IP :192.168.40.247
    Subnet : 255.255.255.0
    Gateway :192.168.40.254
    DNS : 202.155.0.10
    DNS 2 : 202.155.0.15
    Maka IP tersebut harus kita masukkan ke IP Address komputer kita karena posisi Bullet sebagai Bridge.


  8. Jika kita ingin memilih posisi Bullet 2 sebagai router, maka IP yang diberikan dari ISP atau server kita, kita isikan ke Bullet nya sebagai berikut :


  9. Dan centang pada DHCP server nya BULLET, maka ip komputer harus kita kosongkan, (obtained) yang ip nya langsung di dapat dari BULLET nya sendiri.
  10. Selesai. Sekarang coba kita ping ke google.com. jika reply berarti sudah terkoneksi dengan baik.

Sabtu, 12 April 2014

Debian dikembangkan oleh Ian Murdock, pada tanggal 16 Agustus 1933

Debian berasal dari kata DEBRA ( Istri Ian ) dan IAN

Kelebihan Debian :

  1. Dibuat dan didukung oleh komunitas dg kontrol kualitas sendiri.
  2. pemaketan dan kontrol kualitas yang sangat baik
  3. Pengembangan yang sangat baik : stable, testing, unstable
  4. Punya bag tracking system sangat baik
  5. Free software
Kelemahan Debian :
  1. Kurangnya program proprierity popular ( karena free software )
  2. waktu pembuatan yang lama
  3. tidak ada control center berbasis GUI
  4. Kurangnya dukungan akan hardware
Debian port untuk linuk : ( dirilis )
  1. Intel x86 ( i386 )
  2. Motorola 6800 ( m68k )
  3. Sun SPARC ( sparch )
  4. Compaq Alpha AXP ( alpha )
  5. Power pc ( powerpc )
  6. ARM ( arm )
  7. MIPS ( mips dan mipsel )
  8. HP PA-RISC
  9. Intel IA-64 ( ia64 )
  10. IBM S/390 ( s390 )
  11. AMD x86 ( AMD64 )
  12. Power PC64 ( ppc64 )
  13. Hitachi Supertl ( ih )
  14. ARM Big Endian ( armeb )
  15. Ranesas M32R ( m32r )

Jumat, 11 April 2014

SO Jaringan TEXT/CLI adalah suatu software untuk memanage sebuah jaringan baik server maupun klien, pengoperasianya hanya dengan keyboard dan menggunakan perintah perintah tertentu.

Contoh SO Jaringan  ini adalah : Debian, Ubuntu, Redhat, Mandriva, Free BSD, Dll.

Kelebihan SO Ini adalah :

  1. Spek rendah
  2. Free software
  3. Open source
Kelemahan SO ini adalah :
  1. Tampilan yang membosanakan
  2. User harus menghafal berbagai perintyah perintah
  3. Kurangnya dukungan akan hardware
  4. Tidak semua aplikasi dapat kompatible

Kamis, 10 April 2014

Jika yang kemaren saya sudah posting tentang bagaimana Instalsi DHCP Server, sekarang saya akan memposting tentang bagaimana Mengesahkan DHCP Server. Langsung saya ini caranya :

  1. Klik Start lalu klik Administration Tool lalu klik DHCP, simbol DHCP berawarna merah karena DHCP Server belum Aktif
  2. Untuk mengaktifkanya klik kanan Servernya lalu pilih  Authorize. Jika beberapa saat pada gambar tidak ada perubahan, klik kanan Servernya dan pilih saja Refresh. Dan akan tampak menjadi aktif ( lampu indikator yang sebelumnya merah akan menjadi hijau ).

Selasa, 08 April 2014

Instalasi DHCP Server
Ini step by stepnya :

  1. Klik Start, klik Administration Tool, lalu klik configure your server wizard.
  2. Tampil kotak dialog, klik Next, tampil informasi yang memberitahukan agar anda melaksanakan item yang diberitahu dahulu, klik Next.
  3. Tampil kotak pilihan model dari sever yang sudah terpasang dan yang belum terpasang. Pilih DHCP Server, lalu klik Next. Tampil informasi instalasi DHCP Server serta membuat Scope baru secara Wizard, klik  Next.
  4. Terjadi konfigurasi komponen, kemudian tampil Wizard untuk scope baru, klik Next.
  5. Tampil isian nama dan uraianya. Klik Next. Tampil isian untuk Scope IP yang akan dipakai.
  6. Ketik IP pada Start IP Address dan  End IP Address.
  7. Tampil kotak dialog Add Exclussion, yaitu alamat yang tidak dipakai dalam DHCP. Lalu klik Add. lalu Next.
  8. Tampil kotak isian untuk membatasi waktu pemakaian IP yang diberikan DHCP Server, lalu setting waktunya, lalu klik Next. Tampil konfirmasi apakah ingin melakukan konfigurasi, pilih Yes, lalu Next. Lalu tampil isian alamat IP Router. Karena tidak pakai router, pilih Next saja
  9. Tampil kotak isian nama Domain induk dan DNS Server.
  10. Ketik nama domain pada "parent domain", dan nama server pada "server name", klik tombol Resolve, sehingga tampil alamat IP pada sisan IP Address klik Add, lalu klik Next.
  11. Muncul kotak dialog untuk isian alamat IP WINS Server.
  12. Pada kotak Server Name ketik nama server, klik Resolve, akan tampil alamat WINS. Server  tersebut pada kotak isian IP Address klik Add, lalu klik Next.
  13. Tampil kotak i\konfigurasi yang menyatakan apakah anda ingin segera mengaktifkan alamat IP yang baru disetting. Pilihan yang diberikan Yes, klik Next saja , lalu Finish.

Senin, 07 April 2014

Konfigurasi dan Install Active Directory
Langsung saja ke step by stepnya :

  1. Klik Start lalu klik Run, kemudian ketikkan DCPROMO pada kotak open, lalu ok.
  2. Muncul kotak Active Directory Instalation Wizard klik saja Next.
  3. Tampil informasi yang menyatakan versi windows 95 dan windown NT 4.0 dengna SP-3, atau sebelumnya tidak kompatibel. Kemungkinan tidak dapat diakses atau lambat untuk login ke dalam domain controler, disebabkan karena Windows Server 2003 sudah menggunakan otontification dengan memakai protokol SMB, lalu klik saja Next.
  4. Tampil Tipe Domain Controler, klik Next.
  5. Tampil pilihan membuat "Creat New Domain", karena ini server satu-satunya pada jaringan maka pilih Domain In New Forest, lalu Next.
  6. Tampil kotak isian nama DNS-nya. Isikan Tkj.net (atau bisa lainya), lalu  Next.
  7. Tampil isian untuk lokasi folder database dan log debgab default yang diberikan C:\Windows\NTDS dan C:\ Windows NTDS, klik  Next. Begitu pula untuk folder System Volume Sharenya, Default yang diberikan yaitu C:\Windows\SYSVOL.
  8. Tampil pesan yang menyatakan bahwa DNS Server belum terpasang atau belum dikonfigurasi, klik Next. Tampil kotak permission, biarkan dengan default, klik Next.
  9. Tampil isian password, setelah anda isi dan ulangi pada isian berikutnya, lalu Next. Tampil summary yang berisi informasi yang akan diproses, lalu Next.
  10. Lakukan proses instalasi sampai komputer booting ulang.

Sabtu, 05 April 2014

Pengujian Koneksi Radio

  1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
  2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
  3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
  4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
  5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
  6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
  7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
  8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
  9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
  10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar.

Jumat, 04 April 2014

Pointing Antena
  1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
  2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
  3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
  4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
  5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
  6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
  7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical).

Kamis, 03 April 2014

Kali ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana merakit antena microwase, langsung saja ini cara caranya :
  1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional.
  2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan.
  3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor.
  4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena.
  5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan

Rabu, 02 April 2014

JARINGAN PEER TO PEER

Jaringan Peer to Peer, pada tipe jaringan Peer to Peer, setiap Komputer / Workstation dapat bertindak sebagai Server maupun sebagai Workstation (Client). Sehingga tidak ada perbedaan antara Server dan Workstation (Client).

Jaringan Peer to Peer ini , tidak perlu menggunakan HUB / SWITCH untuk menghubungkan dua buah PC / Laptop karena untuk menghubungkan keduanya, dapat dihubungkan secara langsung menggunakan kabel UTP tanpa perantara. Dalam jaringan Peer to Peer inipun, setiap PC / Laptop yang saling terhubung dapat saling berbagi sumber daya dalam jaringan tanpa harus dikendalikan oleh salah satu PC/Laptop yang  terhubung, karena semuanya memiliki hak akses yang sama dan tidak dibatasi.

Dalam jaringan Peer to Peer pun tidak perlu menggunakan Operating System (OS) khusus untuk Server, karena pada tipe jaringan ini tidak memiliki sebuah Server. Untuk menghubungkan 2 buah PC / Laptop menggunakan kabel UTP, harus menggunakan kabel UTP yang bertipe CrossOver, karena jika menggunakan tipe pengkabelan Straight Through, maka kabel LAN tidak akan terkoneksi, terkecuali Lan Card atau Ethernet yang kawan-kawan gunakan sudah mendukung Straight Through.

Kelebihan

  • Biaya instalasi yang lebih murah.
  • Tidak memerlukan OS Khusus untuk server.
  • Tidak membutuhkan administrator.
  • Kelangsungan jaringan tidak bergantung pada server, Jadi, ketika salah satu PC / Laptop mengalami gangguan , maka jaringan tidak akan terganggu.


Kekurangan

  • Tingkat keamanan kurang.
  • Tidak cocok digunakan untuk Jaringan berskala besar dan kompleks.
  • Troubleshooting jaringan lebih sulit.
  • Kemampuan kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan Client Server


JARINGAN CLIENT-SERVER

Jaringan Client Server, jaringan ini memiliki dua komponen utama, Yaitu Server dan Client (Workstation). Yang di maksud dengan Server, adalah komputer pusat yang menyediakan semua fasilitas data yang berada dalam sebuah jaringan bagi komputer lain. Sedangkan Client(Workstation) itu sendiri merupakan komputer yang menggunakan atau menerima fasilitas yang disediakan oleh Server. Jadi biasanya Server hanya ada satu, yang bisa menyimpan dan membagikan segala jenis data dan fasilitas yang dibutuhkan oleh komputer lain. Server didalam jaringan Client Server biasa disebut dengan Dedicated Server.

Kelebihan

  • Dari segi kecepatan, tipe jaringan ini memiliki kecepatan akses yang lebih tinggi , dikarenakan SERVER tidak dibebani sebagai Workstation.
  • Dari segi Back Up, tipe jaringan ini memiliki sistem Back Up dan keamanan yang lebih baik, dikarenakan Back Up dilakukan terpusat pada server.
  • Dari segi keamanan dan administrasi, Tipe jaringan ini lebih baik, dikarenakan hanya ada satu pemakai saja yang bertugas sebagai Administrator yang mengatur Sistem keamanan dan Administrasi dalam jaringan.

Kekurangan

  • Segala jenis hubungan antara Server dan Workstation , tergantung seluruhnya kepada Server, Jika server mengalami gangguan , maka seluruh jaringan akan trganggu.
  • Biaya operasional yang mahal.
  • Memerlukan sebuah komputer yang memiliki kemampuan yang sangat baik yang akan dijadikan sebagai Server.